Pemuda Hijrah: 5 Cara Memulai Hidup Lebih Baik
PARAZOOMERS- Seseorang pernah bertanya, “Apa tujuan Tuhan menciptakan kita, dan bagaimana memulai hidup lebih baik?”
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Segala sesuatu pasti ada tujuannya. Tidak mungkin Allah subhanahu wa taala menciptakan dunia dan seisinya tanpa tujuan dan hanya sia-sia belaka. Firman Allah SWT dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:

Ketika mengingat kembali tujuan Allah menciptakan alam dunia ini adalah untuk menyembah kepada-Nya semata, memulai hidup lebih baik menjadi fokus tujuan utama dalam kehidupan.
Memulai hidup lebih baik boleh berarti dengan berhijrah. Melansir dari buku Aku Ingin Hijrah, karya Muhammad Fadly, hijrah berarti meninggalkan, meninggalkan perkataan atau perbuatan, karena sebelumnya buta akan ajaran-Nya.
Manusia tentu tempat salah dan mempunyai dosa, akan tetapi sebaik-baiknya pendosa adalah yang segera bertaubat. Seperti dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

Dalam hal ini, ada 5 cara memulai hidup lebih baik dalam poin berikut:
1. Memilih Pergaulan yang Baik
Mengutip tulisan Jalaluddin Rumi tokoh filsuf, Dekat api kita akan hangat, dekat es kita akan dingin. Dekat dengan Tuhan? Ketika berada di sekeliling pebisnis, pastilah mereka akan membicarakan bisnis. Maka dari itu, penting untuk memilih pergaulan dalam proses berhijrah.
Rasulullah SAW pernah bersabda:

Baca Juga: Pemuda Jangan Takut Gagal, Belajarlah dari Kegagalan
2. Meneguhkan Ibadah
Pada zaman Rasulullah SAW, sahabat Rasul seringkali berlomba-lomba untuk mengamalkan ibadah dan mengejarkan kebaikan. Para sahabat sering teringat firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 148:

Para sahabat tidak iri terhadap harta orang lain, tetapi iri kepada orang yang lebih taat kepada-Nya, yang lebih bertakwa kepada-Nya, dan tidak mau kalah dalam urusan ibadah. Seperti yang Allah SWT janjikan dalam firman-Nya surat At-Taubah ayat 111:

3. Jangan Dengarkan Kata Orang
Melansir dari buku Aku Ingin Menjadi Lebih Baik karya Nasrul Yung, ketika tahap awal memulai hijrah, pastilah seringkali menemui komentar dari orang lain. Untuk apa bercapai membaca Al-Quran siang malam? Mengapa rajin sekali mengikuti kajian? dan sebagainya. Tentu, bukankah gaya Islam seharusnya menjadi gaya hidup keseharian?
Di sisi lain, bentuk telinga seperti rahim. Dengarkan yang baik-baik demi kesehatan diri sendiri. Apa yang orang lain katakan tidak semua baik, tapi tidak berarti selamanya tidak baik. Pintarlah dalam menyaring perkataan.
Melansir dari laman resmi productivemuslim.com, ketika memercayakan segalanya hanya kepada Allah SWT, seperti kisah Rasulullah SAW menghadapi kesulitan saat berada di kota Mekah, beliau dan para sahabat berhijrah ke Madinah dengan harapan berkembangnya risalah yang dibawanya dan dapat mengubah dunia.
Baca Juga: Nasihat Pemuda: 4 Firman Allah Menghadapi Stres dan Overthinking
4. Membuat Daftar Kegiatan
Membuat daftar kegiatan dapat mempermudah untuk memulai kehidupan yang lebih baik. Seperti melakukan amalan sunnah yang ringan: mengubah yang dulunya hanya melaksanakan sholat wajib menjadi menambah sholat sunnah rawatib, mengubah yang dulunya jarang membaca Al-Quran menjadi membaca Al-Quran setiap sholat wajib, dan sebagainya.
Dalam era kini yang mudah untuk mendapatkan informasi, belajar adalah hal yang sangat mudah dilakukan. Jika belum ada waktu untuk pergi ke kajian tertentu, dapat mengakses You Tube kajian para ustaz agar dapat belajar dan tumbuh setiap hari.
Hijrah sama seperti perjalanan belajar, mengubah pribadi dulu menjadi pribadi baru. Amatlah rugi bagi orang yang menambah ilmu tapi tidak ketaatan kepada-Nya. Mempunyai ilmu seharusnya menjadi pendorong untuk lebih taat dan takwa kepada-Nya.
5. Berdoa Kepada Allah agar Dimudahkan Istiqomah dalam Berhijrah
Cara memulai hidup lebih baik yang terakhir adalah berdoa kepada-Nya agar dimudahkan segala urusan. Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW berdoa:

Seperti itulah lima cara untuk hijrah memulai hidup lebih baik. Semoga kita semua selalu mendapatkan lindungan dan hidayah dari-Nya, allahumma aamiin.
Komentar ditutup.